SMA Wijaya Putra menggelar Scientific Conference, Rabu (6/3/2019). Puluhan kreasi para pelajar tentang ilmu pengetahuan dipamerkan. Masing-masing kreasi karya ilmiah itu lantas dipilih yang terbaik.
“Ide science yang orisinil, terbaru, dan unik, akan menjadi pertimbangan untuk menentukan siapa pemenangnya,” demikian ungkap Khairul Anam, ketua pelaksana Scientific Conference ini.
Kegiatan ini awalnya hanya untuk membuat tagline science. Menurut Khairul Anam, dari tagline itu selanjutnya berkembang tentang bagaimana menciptakan produk dari ilmu yang mereka pelajari.
Dari situlah lantas muncul kompetisi antar kelas. Tidak hanya untuk SMA, tetapi pelajar SMP Wijaya Putra pun diikutkan menciptakan produk terkait ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
Tema yang dipilih adalah kids scientists oliympiad, article and paper competition. “Tujuan kami adalah memberikan proses pembelajaran. Yakni bagaimana merumuskan persoalan, hipotesa, lalu mencari solusi dengan temuan yang mereka ciptakan,” jelas Khairul Anam.
Dari science yang dipamerkan ini sendiri memang sederhana. Para siswa membuat temuan dari sesuatu yang tidak membutuhkan biaya besar. Salah satunya membuat tempat pangganan sate.
Pangganan ini menggunakan tenaga baterai sebagai kipas. Ada semacam tong kecil yang bagian atasnya di desain sebagai tempat pangganan. Ternyata di dalam tong itu ada kipas anginnya yang digerakkan dengan tenaga baterai.
Ada juga science yang dipamerkan berupa kertas Baper. Kertas ini adalah trik atau rumus menghitung perkalian matematika secara mudah dan benar.
Lalu kenapa disebut Baper? “Baper ini singkatan dari Bagan Perkalian,” jawab siswa.
Kepala Sekolah SMA Wijaya Putra, Mujaiyin mengatakan kegiatan ini memang mengambil tema science. Diungkapkan, pihaknya ingin menyiapkan anak didiknya sebagai SDM yang siap bersaing.
“Dengan adu science ini, mereka kita kenalkan dengan persaingan antar siswa. Jadi, untuk menjadi yang terbaik harus menciptakan sesuatu yang terbaik pula,” terangnya.
Bahkan, tidak menutup kemungkinan bagi temuan siswa yang apik, bisa diproduksi secara massal. Nantinya pihak sekolah akan ikut membantu mempublikasikan dan memasarkannya. (*) dikutip dari laman halloindonesia.net